Senin, 28 Oktober 2013
Rabu, 23 Oktober 2013
Poster Global Warming
Pesan dalam pembuatan poster ini adalah tentang maraknya penebangan
hutan serta pencemaran yang dilakukan dengan kepentingan ekonomi, dengan tidak
memperhatikan efek serta dampak terhadap keberlangsungan bumi ini. Harapan dari
pembuatan poster ini adalah supaya manusia dibumi dapat memelihara bumi ini
dengan seksama, dan tanpa membuntutinya dengan unsur-unsur ekonomi ataupun
politik. Pada poster ini terdapat neraca yang dipikul oleh bumi dengan posisi
miring dan dibawah neraca tersebut juga menggambarkan banyak sedikitnya orang
yang peduli terhadap keberlangsungan bumi.
Kamis, 03 Oktober 2013
PENGERTIAN IKLIM DAN PENGKLASIFIKASIANNYA
Iklim adalah Keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam
jangka waktu yang relatif lama atau panjang
di suatu lokasi dibumi atau di planet
lain. Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi tempat tersebut. Sehingga iklim diberbagai
tempat dibumi juga berbeda karena pengaruh
posisi relatif matahari terhadap suatu tempat di bumi menimbulkan musim, suatu penciri yang
membedakan iklim satu dari yang lain.
A.
Iklim Matahari
Iklim matahari merupakan metode klasifikasi
iklim berdasarkan banyaknya radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi
di beberapa tempat. Iklim matahari dibagi menjadi beberapa bagian yaitu
Ø
Iklim Tropik (23 ½ ⁰LU- 23 ½ ⁰LS)
Iklim tropik mempunyai ciri adanya suhu yang selalu tinggi
sepanjang tahun. Mempunyai amplitudo suhu tahunan kecil, sehingga permusiman
berdasarkan perbedaan suhu tidak ada, tetapi yang ada permusiman berdasarkan curah hujan.
tekanan Pada daerah tropik terjadi tekanan rendah equator yang disebut juga
sebagai doldrum.
Ø
Iklim Subtropik (23 ½ ⁰LU-40⁰LU dan 23 ½ ⁰LS-40⁰LS)
Pada iklim subtropik mempunyai amplitudo suhu tahunan yang lebih
besar daripada iklim tropik. Iklim subtropik mempunyai curah hujan yang sedikit
sekali, dikarenakan pada daerah ini terjadi gerakan divergen pada udara
permukaannya, tetapi di udara atas terjadi konvergensi antara angin yang
berasal dari kutub dengan angin yang berasal dari equator, akibatnya terjadi
gerak udara menukik turun yang menyebabkan tekanan udara menjadi lebih tinggi
sehingga kondisi ini menyulitkan untuk terjadinya hujan. Oleh sebab itu pada
daerah iklim subtropik ini terdapat banyak gurun yang luas seperti Gurun
Sahara.
Ø
Iklim Sedang (40⁰LU-66 ½ LU dan
40⁰LS-66 ½ ⁰LS)
Iklim sedang mempunyai karekteristik yang lebih menonjol yaitu
adanya amplitudo suhu tahunan yang lebih besar, sehingga pada daerah iklim
sedang terdapat permusiman berdasarkan suhu. Musim-musim tersebut adalah musim
panas, musim dingin, musim gugur, dan musim semi.
Ø
Iklim kutub (66⁰LU-99⁰LU dan 66 ½ ⁰LS-90⁰LS)
Iklim kutub bercirikan suhu udara yang sangat dingin sepanjang
tahun, sebab musim panas yang pendek, tetapi musim dingin yang panjang.
Sekalipun daerah kutub ini dalam satu
tahun menerima radiasi matahari selama 6 bulan penuh, tetapi tidak cukup
menghadirkan peningkatan suhu udara yang ekstrim, sebab jarak matahari jauh dan
matahari sangat redah (sudut datang radiasi matahari sangat rendah). Suhu
rata-rata tahunan mencapai -17⁰C
B.
Iklim Fisis
Ø
Iklim Laut
Daerah iklim ini meliputi daerah yang dikelilingi oleh lautan,
dengan ciri-ciri penguapan tinggi, udara selalu lembab, langit selalu tertutup
awan, perbedaan suhu antara siang dan malam rendah, umumnya memiliki curah
hujan yang tinggi.
Ø
Iklim Kontinen
Daerah iklim ini terletak di tengah benua, jauh dari penggaruh
angin laut. Ciri khususnya adalah kelembaban rendah dengan perbedaan suhu
antara siang dan malam sangat mencolok. Kondisi tersebut memungkinkan memiliki
padang rumput dan padang pasir.
Ø
Iklim Ughair dan pegunungan
Daerah iklim ini terletak pada pegununggan dan dataran tinggi. Suhu
lebih rendah, tetapi intensitas insolasi lebih tinggi terutama pada lereng
hadap angin.
Ø
Iklim Tundra
Terdapat pada sekitar daerah kutub.
C.
Iklim Jughuhn
Jughuhn
melakukan pengklasifikasian iklim di Indonesia berdasarkan ketinggian tempat
dihubungkan dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan. Jughuhn mengkalsifikasikannya
menjadi empat zone/daerah iklim, yaitu:
Ø
Zone panas (0-600 m dpl)
Pada zone ini suhu udara rata-rata di atas 22⁰C tanaman
budidaya yang cocok antara lain tembakau, kelapa, padi, jagung.
Ø
Zone Sedang (600 – 1500 m dpl)
Pada zone ini suhu udara antara 22⁰C - 17⁰C. Tanaman
budidaya yang tumbuh pada zone tersebut antara lain tembakau, padi, kopi, teh,
coklat, dan sayur-sayuran.
Ø
Zone Sejuk (1500 – 2500 m dpl)
Pada zone ini suhu udara antara 17⁰C - 11⁰C. . Tanaman budidaya yang tumbuh pada
zone tersebut antara lain kina, kopi, teh, sayur-sayuran, dan pinus.
Ø
Zone Dingin (2500 m dpl)
Pada zone ini suhu udara di bawah 11⁰C dan tidak ada tanaman budaya yang tumbuh.
D.
Iklim Koppen
Wladimir Koppen
(1846-1940) membagi iklim dunia menjadi lima kelompok. Dasar klasifikasinya
menggunakan data suhu dan curah hujan rata-rata bulanan dan tahunan.
Ø
Golangan iklim A (tropical rainy
climate = iklim hujan tropis tanpa musim dingin);
Iklim A mempunyai suhu bulan terdingin >18⁰C (64,4⁰F), dengan suhu
bulanan <18⁰C tanaman
tropis tertentu yang peka tidak dapat hidup. Jadi wilayah iklim ini merupakan
kawasan tanaman magaterm yang memerlukan suhu yang tinggi secara terus menerus
dan hujan melimpah.
Ø
Golangan iklim B (dry climate = iklim
kering);
Ø
Golangan iklim C (warm temperatu
rainy climate = iklim hujan lintang menengah);
Ø
Golangan iklim D (cold sowys
forest climate = iklim hujan lintang menengah dengan musim dingin yang
berat);
Ø
Golangan iklim E (polar climate =
iklim kutub tanpa musim hangat).
E.
Iklim
Thornthwaite
C.W Thornwaite
(1993) membuat klasifikasi iklim berdasarkan pada curah hujan yang sangat
penting untuk tanaman, sehingga selain jumlah curah hujan juga pada intensitas
penguapan. Jika penguapan besar hujan
yang dipakai oleh tanaman akan lebih kecil daripada penguapannya kecil, pada
jumlah curah hujan yang sama.
Golongan
kelembapan
|
Keefektifan
tanaman
|
Indeks P-E
|
Basah
Lembap
Sub humud
Semi arid
Arid
|
Hutan hujan
Hutan
Padang rumput
Sttepa
Gurun
|
≥128
64 – 127
32 – 63
16 – 31
< 16
|
F.
Iklim Mohr
Mohr pada iklim
ini mengklasifikasikannya berdasarkan penelitian tanah dan membaginya tiga
derajat kelembapan dari bulan-bulan sepanjang tahun. Tiga pembagian itu yaitu:
Ø Jika
curah hujan dalam satu bulan lebih dari 100 mm, maka bulan ini dinamakan bulan
basah ; curah hujan melampaui penguapan
Ø Jika
curah hujan dalam satu bulan kurang dari 60 mm,maka bulan ini dinamakan bulan
kering; dalam hal ini penguapan lebih banyak daripada hujan.
Ø Jika
curah hujan dalam 1 bulan antara 60 mm dan 100 mm maka bulan ini dinamakan
bulan lembap; jumlah hujan dan penguapan kurang lebih seimbang.
Berdasarkan kriteria
tersebut maka dicari bulan-bulan kering dan bulan-bulan basah setiap tahun,
sehingga dikemukakan 5 golongan iklim yaitu:
Golongan I :
daerah basah, yaitu daerah yang hampir tidak terdapat bulan kering.
Golongan
II : daerah agak basah, yaitu daerah
dengan bulan kering 1-2 bulan.
Golongan III :
daerah agak kering, yaitu daerah dengan bulan kering 3-4 bulan.
Golongan IV :
daerah kering, yaitu dengan bulan kering >6 bulan.
G.
Iklim Schmidt
dan ferguson
Schmidt dan
ferguson menentukan iklim berdasarkan bulan- bulan kering dan bulan-bulan basah
dengan cara menghitung bulan-bulan kering dan bulan-bulan basah dari tiap-tiap
tahun kemudian baru diambil rata-ratanya.
Untuk
menentukan jenis-jenis iklimnya, Schmidt
dan ferguson menggunakan Harga quetient Q
yang didefenisikan sebagai:
Q= jumlah rata2 bln kering x
100%
Jumlah rata2 bln basah
Tiap tahun pengamatan dihitung jumlah bulan-bulan kering dan
bulan-bulan basah, kemudian baru dirata-ratakan selama periode pengamatan.
H.
Iklim Oldeman
Klasifikasi
iklim menurut Oldeman didasarkan pada keberurutan bulan basah dan bulan kering
tanpa memperhitungkan suhu. Oldeman menetapkan bahwa bulan basah dengan curah
hujan >200 mm, sedangkan bulan kering dengan curah hujan <100 mm
merupakan bulan lembap.
Kriteria klasifikasi iklim (Agroklimat) Oldeman
Main type
|
Wet month
consecuitively
|
Sub division
|
Dry month
respectively
|
A
|
>9
|
1
|
<2
|
B
|
7 – 9
|
2
|
2 – 3
|
C
|
5 – 6
|
3
|
4 – 6
|
D
|
3 – 4
|
4
|
>6
|
E
|
<3
|
|
|
DAFTAR PUSTAKAI
Hari Utomo,
Dwiyono,2009,Meteorologi Dan Klimatologi Dalam Study Geografi, Geografi FMIPA,
Universitas Negeri Malang,Malang
Langganan:
Postingan (Atom)